Selasa, 26 Februari 2008

Kecepatan berBUNGA

Salah satu tujuan seleksi adenium, adalah diperoleh tanaman yang cepat berbunga. Cepat berbunga akan memperpendek waktu produksi, dan ujungnya mempercepat cash inflow. Apalagi kalau bunganya juga cantik.
Gambar di bawah, rombongan seedling putih yang di tanam tgl. 21 Maret 2007 (usia 174 hari atau 5,8 bulan saat difoto).

Mas Dodi, masih ingat P(enotip) = G(enetik) + E(nvironment) ?
Kalau E diperlakukan sama, tapi P yang dihasilkan berbeda, musti curiga jangan-jangan perbedaan tersebut karena faktor G.
Media tanam sama, pupuk sama, perlakuan lainnya di upayakan seragam, kenapa beberapa seedling lebih cepat berbunga ?. Disini boleh curiga, barangkali kelompok seedling dimaksud punya keunggulan genetik dalam hal berbunga cepat. Sisihkan (culing) ke kelompok bunga cepat. Disiapkan sebagai indukan mendatang (pembawa trait cepat berbunga). Pasti, ada baiknya dites beberapa kali lagi, sejauh mana faktor genetik tersebut berpengaruh.
Dalam suatu kelas kursus bahasa Inggris. Gurunya sama, durasi jam kursus sama, text book sama, kenapa ada yang dapat nilai A, B, C, dan D ? Patut dicurigai ada beda bakat si anak. Amati lagi apakah perbedaan itu karena lokasi duduk ? Yang duduk di depan (dapat A), dan yang duduk dibelakang (dapat D), atau karena peruntungan si anak sedang jelek ? He he he he jangan cepat-cepat menarik kesimpulan, si anak kurang berbakat bahasa Inggris, nanti marah orangtuanya.

Bisa saja multiflorum (‘wild type’) punya sifat lambat berbunga. Namun karena faktor domestikasi serta arah seleksi yang dikembangkan di Thailand , berhasil membuat seedling multiflorum jadi cepat berbunga. Bukankah RCN juga dari seleksi arabicum yang dikenal males berbunga ?


Tharie Wie
www.omahijo.com



BEBEK MAGENTA





Sharing dan refreshing…
Satu lagi hasil silangan omahijo lahir. Sekarang giliran muncul bebek. Mau dimasukkan Red Familly, kok keluar Magenta …………
Corong putih, kuning udah, sekarang giliran corong magenta.
‘Star’ putih, kuning udah, sekarang giliran ‘star’ magenta.
Comment-nya saya tunggu yach... Thanks. Tengok juga hybrid omahijo yang lain di sini

Tharie Wie
www.omahijo.com

Sabtu, 23 Februari 2008

Mengamati Adenium



Saya sempat baca tulisan bu thari di blog tentang adenium dan aglaonema, khususnya yang tentang pollination. .. (kalo ga salah judulnya Seeds and Hibryds) wah seru banget kliatannnya. .

Kalo saya gak salah tangkap (mohon dikoreksi njih..) kalo breeder menyilangkan, hasilnya belum dapat serta merta segera dipastikan seperti apa.

Lalu hasil persilangan dengan hand pollination juga berbeda dengan natural pollination.

yang ingin saya tanyakan:

1. Misalnya kalo dibalik, saat kita melihat sesosok hibryd, apakah dapat diketahui kedua tetuanya? misalnya dengan identifikasi karakter morfologinya (bunga, daun, dll)?

2. Sesuai dengan hukum Mendel, sifat anakan akan menuruni gabungan sifat dari tetuanya. Berarti apakah keragaman adenium itu murni karena faktor genetik dan bukan karena interaksi dengan lingkungan? mohon koreksi kalo saya salah.

3. Kalo begitu bagaimana dengan mutasi?

4. Saya pernah ingat teori tentang jerapah. Awalnya jerapah berleher pendek, namun karena ia harus mendapatkan makanan dalam posisi yang tinggi maka dalam evolusinya jerapah mempunyai leher yang panjang.. itu benar atau ga Bu, Pak..? kalo iya, itu berlaku di adenium tidak?

Mohon Pencerahanipun Salam, yayan Aji

Pak Yayan,
“ kalo breeder menyilangkan, hasilnya belum dapat serta merta segera dipastikan seperti apa ?’. Lalu hasil persilangan hand pollination (HP) juga berbeda dengan natural pollination (OP) ?”
Tentu bukan berarti prediksi sama sekali tidak bisa dilakukan. Maksud istilah ‘dipastikan’ lebih merefer ke benih ‘true type’. Sementara kita tahu, adenium yang ada dipasar (darimana materi indukan berasal), adalah sebuah “hibrida”.

Dari HP, kedua induk diketahui pasti, prediksi anak lebih terarah. Dari OP, hanya induk betina yang diketahui pasti. Sampai mati pun dia tidak mau ngaku siapa bapaknya …He he he. Cinta di bawa mati.

1. Misalnya kalo dibalik, saat kita melihat sesosok hibryd, apakah dapat diketahui kedua tetuanya? misalnya dengan identifikasi karakter morfologinya (bunga, daun, dll)?
Bisa, tapi tuduhan dapat kemana-mana, terlalu luas. Barangkali ini segi keuntungan memakai materi indukan “hibrida”. Luasnya ragam genetik induk, menghasilkan sebaran anak yang luas pula. Contoh gambar di atas, yang baru mekar pagi tadi. Kira-kira “dia” ini anak siapa sih ? Explora, Vega, Quantum, Pandora, Estima, Harry Porter, atau kombinasi dari mereka ?.

2. Sesuai dengan hukum Mendel, sifat anakan akan menuruni gabungan sifat dari tetuanya. Berarti apakah keragaman adenium itu murni karena faktor genetik dan bukan karena interaksi dengan lingkungan? mohon koreksi kalo saya salah.
Hukumnya masih tetap sama P = G + E.

3. Kalo begitu bagaimana dengan mutasi?
Sebagian besar mutasi tidak diketahui musababnya, terjadi spontan begitu saja. Sebagian kecil diketahui karena faktor eksternal, seperti radiasi, atau mutagen lain. Hanya karena mutasi umumnya resesip, gejalanya tidak teramati langsung pada individu bersangkutan. Tapi baru nampak, nanti pada turunannya yang homozygote resesip.

4. Saya pernah ingat teori tentang jerapah. Awalnya jerapah berleher pendek, namun karena ia harus mendapatkan makanan dalam posisi yang tinggi maka dalam evolusinya jerapah mempunyai leher yang panjang.. itu benar atau ga Bu, Pak..? kalo iya, itu berlaku di adenium tidak?
Teori Lamarckian ?, pak GK lah ahlinya. Konon cerita, Soviet pernah gagal panen (havoc), gara-gara menerapkan teori ini.  Salam  Tharie Wie , www.omahijo. com

Tapi bu, bu thari ga tanya ke saya kan tentang adenium punya ibu yang baru mekar itu? saya ya jelas belum mudeng sampai situ.. makanya saya tanya pertanyaan no.1 ke bu thari.. maaf...
Berarti susah juga ya bu, kalo kemungkinan itu terlalu luas... otomatis yang tahu silsilahnya ya si breeder to bu?
Terus gimana kita bisa mempelajari pola pewarisannya ya?
oiya, saya sempat baca artikel bu thari yang judulnya "Pengenalan Karakter Adenium dan Mekanisme Pewarisannya" (bagian 1) di situsnya kebonkembang.
Saya sebenarnya tertarik banget, tapi kok bagian ke 2 dan seterusnya ga ada ya bu? terus gambar-gambarnya juga cuma ada satu.
Bu,, gimana saya bisa dapatkan artikel selengkapnya? atau mungkin artikel lain yang sejenis dan mendukung bu? (maaf kalo saya saru, nyuwun tulung kok sama senior)
TApi betul saya tertarik sekali...
satu lagi bu, P = G + E
Berarti kalo kondisi lingkungan kita asumsikan relatif sama, maka kalo ada keragaman morfologi, itu berarti murni karena keragaman genetik. Betul to Bu?  Yayan Aji

A : Berarti susah juga kalo kemungkinan itu terlalu luas... otomatis yang tahu silsilahnya ya si breeder ?
Bukan susah, yang diperlukan hanya kemauan mengamati, mencoba, mencatat, dan sedikit sabar. Dulu milis pernah membahas panjang lebar tentang silsilah ( seed & Hybrid ) coba buka di alamat ini :
http://blog.360.yahoo.com/blog-qzbRxjswfKpd2.DNgq5ywU4h?l=31&u=35&mx=43&lmt=5
Saya buat untuk memudahkan rekan-rekan atau siapa saja yang mau tau dan belajar tentang adenium.

A: Terus gimana kita bisa mempelajari pola pewarisannya ya?
Lakukan pengamatan secara parsial, per-karakter, pilah berdasarkan pola sifat di lokasi tertentu. Kenali dan pelajari karakter bunga yang telah ada selama ini, misal sifat ini selalu muncul bareng yang itu. Kalau pola ini ada, kenapa pola yang itu tidak ada, dst.. Bandingkan dengan genetika bunga lain yang telah banyak publikasinya. Dan yang pasti, lakukan percobaan. Ilmu genetika menjadi penting (bahkan, keharusan) dalam mengenali pola perilaku karakter.
Kasus yang umum terjadi, pewarisan selalu dipandang dalam kerangka kesatuan bunga utuh, dibanding unsur karakter semata. Efek dari pada itu, kita dapat terjebak dalam pengertian macam ini turunan bunga X, kalau pengin sifat A, harus pakai bunga Z, dsb. Sementara kita bekerja justru dengan indukan “hibrida”.

A : Artikel selengkapnya?
He he he ternyata menulis secara runut dan runtut itu sulit ….. mandheg sementara, tauk nich mesti dipancing pakai apa.

A: Berarti kalo kondisi lingkungan kita asumsikan relatif sama, maka kalo ada keragaman morfologi, itu berarti murni karena keragaman genetik. Betul?
Semestinya memang jadi begitu.
 
Salam

Tharie Wie
www.omahijo.com

F I L O



Awal tanam Juni’07, 75% penanaman berhasil, normalkah adenium saya, apa yang salah, ada beberapa arabicum dengan kondisi yang sama, mohon pencerahannya, sebagai informasi media campuran pasir malang, sekam bakar, pupuk kandang, (1:2:0,5), makanan ramuan bu Tharie, B1,novel**** ( 2 minggu sekali), fungisida (1 bln sekali), terima kasih untuk para sesepuh yang selalu jawab sms saya bila ada apa-apa dengan adenium saya ( eyang kakung tonny, mbah suro, pak anas, bu tharie, pak adi,pak tomo,pak doddy dengan makalahnya, dll ). Terima kasih, Abe

Ikutan mengenang Adenium Pertama ach.
Adenium pertamaku yang ndak jelas jenisnya ini sudah setahun lebih dormant, dan setelah kunjungan mas Sigit, di analisa ternyata ada kesalahan di media (terlalu banyak pasir).
Sesuai dengan anjuran beliau, media langsung di ganti dan akhirnya kini sudah mulai bersemi.
Thank untuk Tipsnya mas Sigit. Regards, Thomas

Senang rasanya bisa membantu kawan....., salam, Sigit

Merawat seedling memang bak merawat bayi. Rasa “sayang” semua tertumpah kepadanya, yang menurut kita terbaik maunya kita berikan semua kepadanya. Giliran si bayi diultimatum “obesitas”, datanglah itu bingung. Giliran si seedling diultimatum “ngaming”, datang pula itu resah. Adakah yang SALAH ?
Tidak ada yang salah dalam hal ini. Hanya “kurang tepat” dan “kurang pas” aplikasi saja.
Penyebab utama “penyimpangan” pertumbuhan seedling ke arah ngaming, adalah :
- Sinar matahari kurang tepat dan pas. Anggapan kelembaban tinggi harus dijaga saat menumbuhkan seedling, di aplikasikan kurang pas. Banyak kasus seedling ditaruh di tempat teduh (remang-remang lagi). Ini cocok untuk anthurium dan brocoli, bukan adenium. Ada hubungan langsung sinar matahari – phytohormon - pertumbuhan
- Nutrisi berlebihan. Ini sih akibat penyakit yang menjangkiti semua hobi-is, FILO (=Falling in Love Obsession). FILO memang menyenangkan dan inilah yang memberi warna hidup kita, tanpanya aspek kehidupan akan terasa hambar. Hanya saja, lebih tepat dan pas kalau dibarengi obyektivitas. Ada hubungan langsung antara pola pertumbuhan tanaman dengan jenis speci, umur atau fase tumbuh, dan nutrisi yang disediakan.
Dan ini semua akibat ulah pola pertumbuhan tanaman adanya. Masih ingat, tanaman selalu berusaha “menggapai matahari“ ? Masih ingat, pertumbuhan sel tanaman seperti layaknya “selang” vacuum cleanner, selalau mendahulukan pertumbuhan memanjang dibanding lateral. Bagaimana ME-REKAYASA-NYA ?? salam, Tharie Wie

Bu Tharie makasih pencerahannya, istilah FILO memang sedang menjangkiti saya, percobaan pertama menanam seedling busuk karena kebanyakan siram (takut kurus karena kurang pasukan air), percobaan kedua seedling keriput kurang siram (takut busuk kesalahan pertama), percobaan ketiga seedling ngaming (kurangi penyiramam tapi ditempatkan di tempat teduh), percobaan keempat bibit dari Bu Tharie +/- 1,5 bulan (awal puasa) mudah-mudahan tidak salah lagi (tapi mataharinya lagi tenggelam awal musim hujan), pokoknya coba terus lah, Bu siap-siap saya mintain biji lagi.
Apakah adenium saya akan bisa gemuk seperti milik rekan-rekan. Abe

Ada dua istilah untuk gejala pemanjangan stem yang up normal, y.i :

1. Etiolasi, karena seedling tumbuh pada tempat yang kurang sinar matahari
Etiolasi sebagai indikasi pitokrom merah (Pr) tidak aktip sedangkan pitokrom merah jauh (Pfr) dalam kondisi aktip.

2. Sukulensi, karena seedling kelebihan nutrisi atau hormon tertentu.
Apalagi kalau dari jenis adenium yang secara genetik mempunyai potensi memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin.
Berikut foto seedling yang saya foto pagi ini. Catatan, faktor lain yang sering terlupakan dalam merawat seedling adalah masalah individu tanaman yang berada di pinggir area tanam. Bagian ini sering tidak mendapat porsi yang sama saat penyiraman, dan biasanya tanaman di bagian ini tumbuh merana pula kalau “water man” kurang teliti .
Semoga bermanfaat.

Tharie Wie
www.omahijo.com

Harry Potter Family





Untuk memperoleh tanaman “true type” dari kelompok HP, mungkin tidak perlu nunggu sampai F5. Kemarin pagi ada seedling hasil silangan omahijo yang berbunga, dan kali ini lebih mirip “Painted Lady” (lihat gambar). Dan seperti kemarin, kelupaan repoting, akarpun menyembul dari dasar pot.
Dibanding Painted lady, HP Familly yang satu ini memiliki filament lebih panjang, kelopak bunga berbentuk “aristate” dengan ujung lebih menonjol Ukuran bunga juga lebih besar.
Salam

Tharie Wie
www.omahijo.com

Jumat, 22 Februari 2008

Mutasi bunga Adenium krn batang bawah



Rekans,
Ada beberapa hal yang menurut saya masih mitos dalam mutasi bunga. Ada yang menyebut bunga bermutasi karena pengaruh bonggol bawah, ada yang bermutasi karena penyiraman zat2 tertentu semacam kunyit, ada yang bermutasi karena radiasi dan ada yang bermutasi karena virus.
Mohon pencerahannya mana yang sekedar mitos, dan mana yang benar-benar menyebabkan mutasi?
Terima kasih, Salam, Tomo

Dulu pernah ngobrol dengan penyilang adenium di solo pak ..pak waluyo namanya.
pertanyaan saya sama dengan pak tomo , tentang pengaruh bonggol bawah dan entress ..
kata beliau tetap pengaruh paling besar di bawa oleh bonggol bawah ..
karena dari bonggol bawahlah yang meresap dan mengolah makanan di adenium..
sedangkan entress cuma sebagai jembatan penghubung makanan untuk di olah daun ...
(ilmihanya mungkin ada yang bisa menjelaskan)

kalau menurut saya penyiraman zat2 tertentu lebih cenderung bersifat sementara aja pak ...
gak tau kalau penyiraman di lakukan continue sampai jadi indukan ?? apakah hasil bibitannya akan seperti indukannya .

untuk mutasi virus / radiasi ..(please deh para pakar turun gunung dunk, pada bertapa semua kayaknya :p)  salam,  Anas

Benarkah bunga dapat bermutasi karena Pengaruh bonggol bawah, Penyiraman zat2 tertentu (semacam kunyit), Radiasi, dan Virus hanya merupakan suatu MITOS adanya ?

WIKIPEDIA (http://en.wikipedia.org/wiki/mutation) :
In biology mutations are changes to the base pair sequence of genetic material (either DNA or RNA). Mutations can be caused by copying errors in the genetic material during cell division and by exposure to ultra violet or ionizing radiation, chemical mutagen, or viruses, or can occur deliberately under cellular control during processes such as meiosis or hypermutation.

Bila MITOS memenuhi kriteria definisi tersebut di atas, tentunya bukan mitos lagi.
MUTASI = PERUBAHAN STRUKTUR GEN. Tanpa ada perubahan struktur gen, bukan mutasi. Radiasi, virus, zat kimia tertentu, dikenal sebagai agen mutasi (=mutagen). Bonggol bawah dan Kunyit ? BUKAN penyebab mutasi (catatan : sebatas pengetahuan saya sampai saat ini, tentunya). Bonggol bawah hanya sebatas penopang tegaknya entres dan penghubung aliran nutrisi yang berasal dari dalam tanah ke entres. Tanaman bersifat “totipoten”, tiap sel punya informasi genetik lengkap.
Apakah transfusi darah “bangsawan” otomotis mengubah kita jadi bangsawan ? Apakah kalau makan roti + keju tiap hari, kelak dikemudian hari membuat kita + keturunan kita lantas bermata biru ?. Apakah mangga “gedhong gincu” yang digraft pada mangga kampung berubah kualitasnya ?.
Mutan umumnya bersifat ‘resesif’, karena itu pengenaan mutagen hasilnya tidak serta merta terlihat pada tanaman yang dikenai perlakuan, pada saat itu juga. Mutasi baru terlihat pada anak turunnya.
Berikut beberapa seedling yang dikenai sinar gamma yang ada di Mino (makasih pak Kunto). Apakah terlihat ada mutasi terjadi ? Baru diketahui beberapa generasi setelahnya, terpaksa harus sabar nunggu.

Tharie Wie
www.omahijo.com

Bonggol dr Mother Plant bisa "menurun" ?



Mbak Tharie dan para Sesepuh,
Sy ingat waktu PSM3, sy lihat koleksi pak Ajar ada kira2 4 adenium uk 8 - 10 cm mempunyai bentuk bonggol yg mirip benget, dan pak ajar bilang bhw mrk dari satu seedpod dan memang mirip dgn bonggol "induknya".
- Sy mau tanya apa bentuk bonggol dr "induk" bisa menurun ke "anakannya" ?
- Berapa % kah "menurun" ke "anakannya" ?
Sy ber-angan2 kalo %tase "menurunnya" besar, kita bisa coba lebih selektif cross pollinate sesama adenium yg bagus bentuk bonggolnya, sehingga kita mendapatkan "turunan" yg lebih berkualitas dari sisi bentuk bonggol yg bagus
Mohon pencerahan , Terima Kasih Salam, Rudi Otto

-- *** --

Mas Rudi & rekans…
Apa bentuk bonggol dr "induk" bisa menurun ke "anakannya" ?
Harusnya memang begitu. Semua karakter anak diperoleh dari induk, tidak terkecuali dengan bentuk bonggol.
Ada dua macam sifat yang membentuk morfologi bonggol, kualitatip dan kuantitatip. Kualitatip, sifat tegas-diskret, sedikit dipengaruhi lingkungan, gen pengendali satu atau dua, bisa diamati langsung secara visual, misal bentuk umum kerucut – bulat, memanjang – melebar, single –multiple stem, dst
Kuantitatip, sifat continus, lingkungan sangat berpengaruh, dikendalikan banyak gen atau polygenic, perlu pengamatan dengan pengukuran, jumlah cabang, jumlah stem, besar kecilnya caudex, tinggi tanaman, dst.
Berapa % kah "menurun" ke "anakannya" ?
Kalau yang dimaksud berapa % sifat induk menurun ke anak, jawabnya 50 % dr ibu dan 50 % bapak. Tapi kalau berapa % anak nanti akan punya bentuk yang kita inginkan, jawabnya tergantung pada berapa banyak gen yang terlibat, interaksi antar dan inter alel, metode perkawinan yang dipilih (selfing atau silang), ragam genetik induk yang digunakan. Makin banyak gen terlibat, makin kecil % nya, demikian pula bila makin beragam sifat indukan yang dipakai.
Sy ber-angan2 kalo %tase "menurunnya" besar,
Fokuskan seleksi pada sifat-sifat kualitatip yang sedikit dipengaruhi lingkungan. Pasti heritabilitasnya (daya waris) besar.
Kita bisa coba lebih selektif cross pollinate sesama adenium yg bagus bentuk bonggolnya, sehingga kita mendapatkan "turunan" yg lebih berkualitas dari sisi bentuk bonggol yg bagus
Saya setuju sekali., pilih indukan yang punya bentuk bonggol bagus. Kalau bisa pilih induk yang mendekati bentuk akhir yang kita inginkan.
Selamat bereksperimen mas Rudy, tahun depan harus sudaha ada Indo-soco, Indo-arabicum, dst lho.

Tharie Wie
www.omahijo.com